Tuesday, 13 January 2015

Contoh Makalah Tari Hiburan



Disusun Oleh : Kelompok Tari Tohttps://www.blogger.com/blogger.g?blogID=6501737230202007515#editor/target=post;postID=3516583379476877357peng
Anggota          :
*    Faisal Muhararan A
*    Hecal Rahadiansyah
*    KristaFauzi T
*    M. Irvan W
*    Mulyadi
*    Rifal Padilah
Kelas              : X-IIS 1         

SMAN 1 CICURUG               
                  
PENDAHULUAN


Di era globalisasi saat ini, dimana semakin berkembang dengan pesatnya ilmu pengetahuan namun ada suatu hal yang tidak dapat ditinggalkan/disembunyikan keberadaannya terutama di Indonesia yaitu keanekaragaman budaya yang tidak dapat dimiliki oleh Negara lain.
            Saat ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan kehadiran teknologi-teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian kesenian seperti tari.
            Adapun tujuan penulisan makalah ini guna memenuhi tugas dari guru bidang studi Seni Budaya, dan juga kita sebagai penerus bangsa diharapkan untuk menjaga dan melestarikan salah satu warisan nenek moyang kita.

















i
KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul tari sebagai sarana hiburan. Penulisan  makalah ini bertujuan untuk memenuhi  tugas  seni budaya.
Makalah yang kami buat ini meliputi : karakteristik tari hiburan, contoh-contoh tari hiburan, serta ragam gerak dari tari-tari hiburan tersebut.
Kepada Ibu Non. S  yang telah memberikan dorongan untuk menulis makalah ini, kami ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami buat ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami mohon saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




Cicurug, September 2014



Penulis
ii
DAFTAR ISI


Pendahuluan …………………..…………………………………………………………………………….. i
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………..…………. ii
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………..…… iii
Karaktesistik Tari Hiburan ……………..………………………………………………………………. 1
Contoh-Contoh Tari Hiburan
Tari Tayub ……………………………………………………………………………………………………… 2
Tari ketuk tilu ………………………………………………………………………………………………… 3
Tari Gandrung ……………………………………………………………………………………………….. 4
Tari Serampang Dua Belas ……………………………………………………………………..……… 5
Daftar Pustaka ................................................................................................... 6



















iii
Karakteristik Tari Hiburan

Tari hiburan adalah sebuah tarian yang menitik beratkan pada hiburan, dan bukan pada segi keindahan. Tari hiburan pada umumnya merupakan tari pergaulan.
Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Ciri – ciri tari hiburan :

  mudah melibatkan peserta
  pakaiannya bebas
  relative mudah dipelajari
  mood yang bergembira ria
  unsur gerak gembira dan bebas

contoh tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), serampang dua belas (Sumatra).


















1
TARI TAYUB
Tari Tayub, atau acara Tayuban, merupakan salah satu kesenian Jawa Tengah yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip dengan tari Jaipong dari Jawa Barat. Unsur keindahan diiikuti dengan kemampuan penari dalam melakonkan tari yang dibawakan. Tari tayub mirip dengan tari Gambyong yang lebih populer dari Jawa Tengah. Tarian ini biasa digelar pada acara pernikahan, khitan serta acara kebesaran misalnya hari kemerdekaan Republik Indonesia. Perayaan kemenangan dalam pemilihan kepala desa, serta acara bersih desa. Anggota yang ikut dalam kesenian ini terdiri dari sinden, penata gamelan serta penari khususnya wanita. Penari tari tayub bisa dilakukan sendiri atau bersama, biasanya penyelenggara acara (pria). Pelaksanaan acara dilaksanakan pada tengah malam antara jam 9.00-03.00 pagi. Penari tarian tayub lebih dikenal dengan inisiasi ledhek.
Tari tayub merupakan tarian pergaulan yang disajikan untuk menjalin hubungan sosial masyarakat. beberapa tokoh agama islam menganggap tari tayub melanggar etika agama , dikarenakan tarian ini sering dibarengi dengan minum minuman keras. pada saat menarikan tari tayub sang penari wanita yang disebut ledek mengajak penari pria dengan cara mengalungkan selendang yang disebut dengan sampur kepada pria yang diajak menari tersebut. serinng terjadi persaingaan antara penari pria yang satu dengan penari pria lainnya, persaingan ini ditunjukkan dengan cara memberi uang kepada Tledek (istilah penari tayub wanita).persaingan ini sering menimbulkan perselisihan antara penari pria.






2
TARI KETUK TILU

Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan cikal bakal Jaipongan yang berasal dari Jawa Barat dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan, penutupan kegiatan, atau diselenggarakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas.
Istilah ketuk tilu diambil dari alat musik pengiringnya, yaitu 3 buah ketuk (bonang) yang memberikan pola irama rebab, kendang (gendang), Indung (besar), kulanter (kecil) untuk mengatur dinamika tari/ kendang yang diiringi kecrek dan goong.
Dahulu, Ketuk Tilu adalah upacara menyambut panen padi sebagai rasa terima kasih kepada Dwi Sri. Upacara ini dilakukan pada waktu malam hari, dengan seorang gadis diiringi bunyi-bunyian yang berhenti di tempat luas. Sekarang ketuk tilu menjadi tarian pergaulan dan hiburan, penutup suatu kegiatan, atau digelar pada acara-acara tertentu. Pertunjukan tari ketuk tilu sering dilakukan semalam suntuk.
Kostum yang di pakai penari wanita ketuk tilu adalah kebaya, sinjang (celana panjang), sabuk, dan beragam aksesoris, seperti gelang dan kalung.  Sedangkan untuk penari pria, mengenakan baju kampret warna gelap, celana pangsi, ikat kepala, dan sabuk kulit.






3
TARI GANDRUNG BANYUWANGI
Kata ""Gandrung"" diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Penari Gandrung bersama gamelannya (foto diambil tahun 1910-1930)

            Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan). Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali. Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju"
            Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00)
4
TARI SERAMPANG DUA BELAS
tari serampang dua belas merupakan salah satu tarian budaya asal sumetera utara yang berkembang pada masa Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan diubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960 . Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari.
            Tari Serampang Duabelas berkisah tentang cinta suci dua anak manusia yang muncul sejak pandangan pertama dan diakhiri dengan pernikahan yang direstui oleh kedua orang tua sang dara dan teruna. Oleh karena menceritakan proses bertemunya dua hati tersebut, maka tarian ini biasanya dimainkan secara berpasangan, laki-laki dan perempuan. Namun demikian, pada awal perkembangannya tarian ini hanya dibawakan oleh laki-laki karena kondisi masyarakat pada waktu itu melarang perempuan tampil di depan umum, apalagi memperlihatkan lenggak-lenggok tubuhnya .
            hingga sekarang tarian ini masih banyak yang menggemarinya. bukan dari kalangan indonesia saja namun dari kalangan mancanegara pun turut antusias melihat tarian ini. 

5
DAFTAR PUSTAKA



6


0 comments:

Post a Comment

Footer

Footer
Footer

Text Widget

Copyright © Kumpulan Tugas Sekolah Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com