BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geopark
Ciletuh merupakan sebuah taman batuan alam yang berlokasi di desa Ciwaru,
kecamatan Ciemas, Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi. Ragam lokasi geologi di
kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi juga telah menghasilkan ekonomi lokal bagi
masyarakat. Dengan mulai tumbuhnya daya pariwisata setempat adalah dampak dari
sadarnya masyarakat akan keunikan alamnya. Untuk menjadikan kawasan Geopark
Ciletuh sebagai kawasan pariwisata unggulan maka perlu adanya kerja sama
diantara semua pihak baik dari masyarakat maupun pemerintah sehingga pengembangan
kawasan Geopark untuk menjadi kawasan wisata dapat berjalan dengan lancar.
Selain
sebagai detinasi wisata, kawasan Geopark Ciletuh ini juga telah ditetapkan
sebagai Geopark Nasional untuk diajukan sebagai kawasan Geopark Internasional
dan diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Geopark Ciletuh ini memiliki daya
tarik tersendiri karena merupakan kawasan yang memiliki potensi keragaman
geologi yang unik, keragaman hayati, budaya, serta menjadi kawasan edukasi
untuk konservasi.
Untuk
mendukung kawasan sebagai warisan dunia serta menjadi destinasi wisata yang
unggulan maka perlu upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menjaga kelestarian
alam dan ekosistem yang ada di kawasan Geopark Ciletuh. Selain itu, upaya-upaya
tersebut juga perlu dilakukan untuk menghentikan adanya pencemaran lingkungan
dan pencemaran ekosistem yang dampaknya akan dirasakan oleh manusia dan makhluk
hidup lainnya dikawasan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai
dengan latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah makalah ini adalah
sebagai berikut.
1) Mengapa
Geopark Ciletuh layak dijadikan warisan dunia oleh UNESCO?
2)
Seberapa pentingkah perlunya menjaga
ekosistem daratan terutama kawasan Geopark Ciletuh untuk kelangsungan hidup?
3)
Upaya apa yang harus dilakukan untuk
melestarikan ekosistem daratan dikawasan Geopark Ciletuh?
4)
Bagaimana agama Islam memandang
pentingnya pelestarian lingkungan terutama ekosistem daratan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1)
Untuk menginformasikan akan
pentingnya menjaga ekosistem daratan terutama kawasan Geopark Ciletuh.
2) Untuk
mendukung kawasan Geopark Ciletuh agar ditetapkan sebagai warisan dunia.
3) Untuk
menjelaskan upaya-upaya pelestarian ekosistem daratan.
4)
Untuk mengetahui pentingnya
pelestarian ekosistem daratan dan lingkungan yang ditinjau dari sudut pandang
agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Geopark Ciletuh sebagai Warisan
Dunia
Pemerintah kabupaten Sukabumi
telah mencanangkan kawasan Ciletuh menjadi kawasan geopark karena di kawasan
ini tersimpan potensi alam yang sangat beragam, mulai dari keindahan panorama
alam pantai, pegunungan, ait terjun, dan bebatuan dari kerak samudera tertua di
pulau Jawa. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat potensi alam hayati flora
dan fauna serta seni budaya yang beragam yang dapat meningkatkan pemberdayaan
ekonomi masyarakat setempat.
Di kawasan
Geopark Ciletuh banyak ditemukan bebatuan sedimen yang karena proses erosi dan
abrasi yang sangat lama menyebabkan bebatuan di kawasan Ciletuh memiliki bentuk
yang sangat eksotis yang menambah daya tarik bagi kawasan ini.
Kawasan
Gropark Ciletuh menyajikan pemandangan alam yang menyegarkan mata. Perpaduan
air terjun hingga laut menyajikan panorama alam yang membuat pengunjung
berdecak kagum serta bentang alam yang terangkat dari dasar laut hingga
membentuk teluk menjadi taman alam yang indah dan mempesona. Seringkali teluk
Ciletuh ini disebut amfiteater alam karena bentuknya yang setengah lingkaran menyerupai
panggung teater.
Karena
keindahannya, kawasan wisata alam ini telah mendapatkan sertifikat sebagai
Geopark Nasional dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Kementerian
ESDM. Geopark Ciletuh ini dinilai layak untuk dijadikan taman bumi oleh UNESCO
karena mempunyai keberagaman fenomena geologi, keragaman biologi, dan keragaman
budaya, Selain itu, banyak juga sisi edukasi yang dapat dipelajari dari
bebatuan dan kebudayaan setempat.
2.2 Pentingnya Pelestarian Ekosistem
Daratan di Kawasan Geopark Ciletuh
Alam adalah bagian terpenting
bagi makhluk hidup. Keselarasan antara alam dan makhluk hidup merupakan suatu
hal yang penting untuk kelangsungan kehidupan. Alam Geopark Ciletuh yang sedang
diajukan untuk pengembangan ekonomi melalui pariwisata menjadi penting bagi masyarakat yang tinggal di
lingkungan geopark ini sehingga perlunya kesadaran masyarakat untuk selalu
menjaga, memperbaiki, dan melestarikannya.
Ekosistem
daratan di kawasan Geopark Ciletuh merupakan bagian terpenting bagi
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia harus bisa
menjaga keseimbangan ekosistem tersebut dan peduli terhadap lingkungannya.
Keanekaragaman hayati di kawasan Geopark Ciletuh ini memberikan dampak yang
besar bagi kelangsungan hidup manusia dalam lintas generasi. Manfaat
keankeragaman hayati tersebut adalah untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh
karena itu, sangat penting untuk melakukan pelestarian di kawasan Geopark
Ciletuh ini, dan semua pihak harus ikut terlibat dalam upaya pelestariannya.
2.3 Upaya-upaya Pelestarian
Ekosistem Daratan di Kawasan Geopark Ciletuh
Adapun upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk menjaga kelestarian ekosistem dari kerusakan, khususnya
ekosistem daratan di kawasan Geopark Ciletuh adalah sebagai berikut.
a.
Menghentikan kebiasaan membakar dan
membuang sampah sembarangan Membakar sampah terutama plastik dapat menyebabkan
gas beracun yang
dapat menecemari tanaman.
Apabila binatang memakan gas tersebut akan membuat bnatang tersebut terkena
penyakit sehingga keseimbangan ekosistem menjadi terganggu. Sedangkan membuang
sampah sembarangan dapat menimbulkant kotornya lingkungan dan ekosistem
sehingga bisa menjadi pemicu wabah penyakit, rusaknya alam dan adanya musibah
yang disebabkan sampah tersebut.
Oleh karena itu, perlunya
pelarangan membakar dan membuang sampah sembarangan di Geopark Ciletuh ini
untuk menjaga ekosistem daratan serta memajukan pariwisata di kawasan ini yang
indah dan bersih dari sampah.
b. Menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk
mencintai lingkungan
Cara untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat agar mencintai lingkungan dan menjaga
ekosistem dapat dilakukan dengan mengajak orang-orang terdekat untuk hidup
tertib menaati peraturan tentang pentingya melestarikan lingkungan. Seperti
saat berwisata di kawasan Geopark Ciletuh ini haruslah antarsesama pengunjung mengingatkan untuk memperhatikan
lingkungan dan menaati aturan-aturan tentang mencintai lingkungan Geopark
Ciletuh ini.
Orang tua yang mengajak anaknya
berwisata ke Geopark Ciletuh ini juga perlu mengajarkan anaknya untuk tidak
membuang sampah sembarangan dan mencintai lingkungan, khususnya lingkungan dan
ekosistem di kawasan ini.
c. Melarang
adanya pembakaran hutan dan penebangan pepohonan secara liar Merusak hutan dan
melakukan penebangan pepohonan di kawasan Geopark
Ciletuh ini dapat menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem serta menjadi faktor berkurangnya hutan
alam di Indonesia. Oleh karena itu, janganlah sembarang menebang pohon hanya
demi kepentingan pribadi karena akibat ulah tersebut akan menyebabkan hilangnya
keanekaragaman hayati yang begitu tinggi nilainya d kawasan Geopark Ciletuh
ini.
d. Melarang adanya perburuan hewan di Geopark
Ciletuh
Tidak hanya
di kawasan Geopark Ciletuh, perburuan hewan di kawasan-kawasan lainnya juga
berakibat buruk bagi ekosistem, khsusunya ekossitem daratn. Dengan perburuan
hewan secara liar bisa menyebabkan populasi hewan tersebut menjadi punah.
Meskpiun telah adanya aturan mengenai hal ini, namun tetap saja masih banyak
kasus perburuan hewan di Indonesia sehingga perlunya kesadaran dalam diri
setiap individu untuk menanamkan rasa cinta terhadap lingkungan dan ekosistem
tersebut.
e. Pelarangan membuang limbah di Geopark Ciletuh
Banyaknya pabrik-pabrik
yang berdiri di daerah Sukabumi menimbulkan rasa khawartir akan limbah yang
dihasilkan oleh pabrik tersebut. Oleh karena iitu, perlunya pelarangan keras
dan aturan yang tegas untuk setiap pabrik agar limbah industrinya tidak
mencemari lingkungan dan ekosistem. Dengan begitu, keaslian alam di kawasan
Geopark Ciletuh ini akan tetap terjaga dan akan membuat banyaknya pengunjung
yang tertarik berwisata di kawasan ini.
f. Menghindari pembangunan yang dapat merusak
lingkungan
Maksud dari
pembangunan yang merusak lingkungan adalah pembangunan yang tidak memperhatikan
makhluk hidup dan merusak ekosistem karena pembangunan tersebut dilakukan
secara berlebihan. Oleh karena itu, perlu dihindari atau adanya pelarangan
bangunan-bangunan dan pabrik indusri di Geopark
Ciletuh ini yang dapat merusak dan menghilangkan unsur-unsur penting dalam
ekosistem agar kawasan ini tetap terjaga kelestariannya.
2.4 Pandangan Islam dalam
Pelestarian Ekosistem daratan dan Lingkungan
Terdapat
banyak sekali ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk senantiasa
menjaga alam dan ekossitem yang ada didalamnya. Seperti salah satunya dalam
Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 41-42, Allah melarang kepada manusia untuk
melakukan kerusakan di bumi ini. Dalam Al-Qur’an surah Al-’Araf ayat 56-58,
Allah SWT juga memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa peduli terhadap
lingkungan.
Rasulullah
juga telah mengajarkan saat akan dilakukannya penaklukan kota Mekah, ada
beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh pasukan muslimin sebelum memasuki
kota Mekah antara lain :
1)
Pasukan muslim dilarang untuk
membunuh orang yang sudah tua baik laki-laki maupun perempuan.
2) Pasukan
muslimin dilarang membunuh para wanita.
3) Pasukan
Muslimin dilarang membunuh anak-anak
4)
Pasukan muslimin dilarang merusak
tanaman atau tumbuhan yang ada di kota Mekah.
Dalam konsep
Islam, perintah Rasulullah yang ke-4 menunjukkan bahwa indahnya agama Islam
dalam menjaga lingkungan dan ekosistem daratan. Hal ini menunjukkan bahwa kita
umat manusia wajib menjaga lingkungan dan ekosistem daratan agar tetap lestari.
Hak tersebut telah Rasululah sampaikan berabad-abad yang lalu sebelum kaidah
sekarang ini yang sedang dikampanyekan mengenai pentingnya menjaga ekosistem
daratan dan lingkungan.
Banyak kisah
yang menunjukkan pentingnya menjaga alam dan ekosistem. Misalnya seperti kisah
seseorang yang mendapatkan pahala dari Allah SWT hanya karena memebri minum
kepada seekor anjing yang sedang kehausan di padang pasir. Ini menandakan dalam
Islam bahwa kita sebagai manusia diperantahkan untuk menyayangi binatang karena
Islam memandang menjaga lingkungan ekosisitem merupakan perilaku yang mulia dan
bernilai pahala di sisi Allah SWT.
Dengan
munculnya masalah pemusnahan atau penggundulan hutan merupakan hal yang diluar
kaidah ajaran Islam. Islam tidak pernah mengajarkan umatnnya untuk merusak
ekosistem dan tidak mengajarkan umatnya untuk tidak menyayangi binatang dan
menjaganya untuk keseimbangan ekosistem, khususnya ekosistem daratan. Oleh
karena itu, menjaga ekosistem agar tetap lestari merupakan bagian penting dari
ajaran agama Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geopark
Ciletuh sebagai kawasan warisan dunia yang memiliki banyak potensi memberikan
dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar dengan semakin tumbuhnya
pariwisata di kawasan tersebut. Untuk mendukung segala potensi tersebut,
diperlukan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk menjaga keaslian alam dan
ekosistem di kawasan Geopark Ciletuh ini agar tetap lesatri. Menjaga
kelestarian ekosistem juga merupakan amalan ibadah dalam agama Islam karena
tindakan tersebut akan mendapatkan balasan dan bernilai pahala dari Allah SWT.
Dengan menjaga keseimbangan dan kelestarian ekosistem di kawasan Geopark
Ciletuh berarti kita telah melestarikan komponen terpenting dalam kelangsungan
hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.2 Saran
Marilah kita
dukung program-program yang dikampanyekan untuk melestarikan ekosistem daratan
dan berusaha untuk menyelamatkan ekosistem tersebut dari kerusakan. Marilah
kita gerakan semangat menjaga ekosistem dan keaslian alam khususnya kawasan di
Geopark Ciletuh Sukabumi agar dapat berdampingan dengan warisan bumi dan terus
bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Andriany,
SH, Fatimah, MR, Hardiyono, A 2016, ‘Geowisata Geopark Ciletuh: Geoterek
Mengelilingi Keindahan Mega Amfiteater Ciletuh (The Magical of Ciletuh
Amphitheater)’, Bulletin of Scientific Contribution, vol. 14, no. 1, hh.
75-77.
Darsiharjo,
Supriatna, U, Saputra, IM 2016, ‘Pengembangan Geopark Ciletuh Berbasis
Partisipasi Masyarakat sebagai Kawasan Geowisata di Kabupaten Sukabumi’, Jurnal
Manajemen Resort dan Leisure, vol. 13, no. 1, hh.56-57.
Irnaningtyas. (2014). Biologi
untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Nasikin, H. M. (2015). Pendidikan
Agama Islam SMA JL.3/K2013. Jakarta: Erlangga.
Nata, Abuddin. (2011). Studi
Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Wardiyatmoko, K. (2013). Geografi
untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
0 comments:
Post a Comment