Monday, 2 September 2019

Resume Persepsi Inti Komunikasi (Buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar)


Resume
Persepsi Inti Komunikasi
Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.
Buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Agustus 2015 Bandung

Di abad 19 banyak ilmuan berpendapat bahwa alat indra menangkap sesuatu yang nyata dan terjamin kebenarannya. Namun para ilmuan modern membantah hal tersebut, mereka berpendapat bahwa sesuatu yang ditangkap alat indra dipengaruhi oleh kondisi pikiran setiap orang. Jadi meskipun alat indra setiap orang menerima rangsangan yang sama tentang sesuatu, namun informasi yang ditangkapnya bisa jadi berlainan antara satu orang dengan yang lain, dan hal inilah yang disebut dengan persepsi. Persepsi disebut sebagai inti komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita dapat berkomunikasi dengan baik.
Proses persepsi meliputi:
1.      Sensasi (Pengindraan)
Rangsangan yang kita terima akan diteruskan ke otak lewat panca indra untuk ditafsirkan pengindraan (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan sentuhan).
2.      Atensi (Perhatian)
Sebelum kita merespon atau menafsirkan suatu rangsangan, terlebih dahulu kita harus memperhatikan rangsangan tersebut. Umumnya kita hanya dapat memperhatikan satu rangsangan saja, karena jika kita memperhatikan dua atau lebih rangsangan pada saat yang sama, kualitas perhatian kita pada rangsangan-rangasangan tersebut akan berkurang.
3.      Interpretasi (Penafsiran)
Interpretasi dilakukan untuk merespon rangsangan yang diterima. Kita tidak dapat menginterpretasikan makna objek secara langsung, melainkan dengan cara menafsirkan makna informasi yang mewakili objek tersebut.
Persepsi manusia terbagi dua :
1. Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik)
§  Yang dipersepsi adalah benda
§  Yang dilihat hanya sifat luar dari objek
§  Objek tidak bereaksi terhadap kita
§  Rangsangan yang ditangkap alat indra melalui benda-benda fisik
Dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan kekeliruan. Faktor yang mempengaruhinya adalah latar belakang psikologis, budaya, dan pengalaman.

2. Persepsi Sosial (terhadap manusia)
§  Yang diperserpsi adalah manusia
§  Yang dilihat sifat-sifat luar dan dalam
§  Bersifat dinamis (selalu berubah-ubah)
§  Rangsangan disampaikan melalui lambang verbal dan nonverbal
            Beberapa prinsip yang menyebabkan perbedaan persepsi sosial antara lain:
a.       Persepsi berdasarkan pengalaman
Pandangn kita terhadap lingkungan fisik dan sosial sangat bergantung pada pengalamaan saat sosialisasi yang kita dapat. Tidak adanya pengalaman dalam menghadapi suatu objek bisa membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan pengalamannya yang mirip.
b.      Persepsi bersifat selektif
Perhatian kita pada suatu rangsangan merupakan faktor yang menentukan selektivitas kita atas rangsangan tersebut. Jadi setiap orang akan memperhatikan aspek yang berbeda terhadap objek yang ditemuinya.
c.       Persepsi bersifat dugaan
Dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap yang telah ditangkap pengindraan kita.
d.      Persepsi bersifatevaluatif
Tidak ada persepsi yang bersifat objektif, karena pada dasarnya persepsi bersifat pribadi dan subjektif.
e.       Persepsi bersifatkontekstual
Untuk meletakkan objek pada suatu konteks tertentu, kita menggunakan prinsip-prinsip, yaitu:
1. Struktur objek atau kejadian berdasarkan kemiripan dan kelengkapan.
2. Cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan
    latar belakngnya.
Persepsi juga terikat oleh budaya. Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengemukakan enam unsur budaya yang secara langsung mempengaruhi persepsi antara lain:
v  Kepercayaan, nilai, dam sikap
Kepercayaan dan nilai-nilai yang kita anut sehubungan dengan suatu objek akan mempengaruhi sikap kita terhadap objek tersebut.
v  Pandangan dunia
Pandangan dunia berkaitan erat dengan orientasi suatu budaya terhadap hal-hal seperti Tuhan, kemanusiaan, alam semesta, dll.
v  Organisasi sosial
Keluarag dan sekolah merupakan organisasi sosial yang paling berperan kaitannya dengan persepsi. Keluarga memberi banyak pengaruh budaya kepada anak, sedangkan sekolah diberi tanggung jawab untuk mewariskan dan memelihara suatu budaya.
v  Tabiat manusia
Pandangan kita tentang siapa kita, bagaimana sifat dan watak kita, mempengaruhi cara kita mempersepasi lingkungan fisik dan sosial kita.
v  Orientasi kegiatan
Pandangan kita terhadap aktivitas terlihat dari orientasi kita mulai dari Being (siapa seseorang) hingga Doing (apa yang dilakukan sesesorang). Dalam suatu budaya mungkin terdapat dua kecenderungan ini, namun salah satu biasanya dominan.
v  Persepsi tentang diri dan orang lain
Masyarakat kolektivis mempunyai konsep yang berbeda mengenai diri dan hubungannya dengan orang lain, mereka mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang yang berbudaya individualis.

Beberapa bentuk kekeiruan dan kegagalan komunikasi adalah sebagai berikut.
a)      Kesalahan atribusi, bisa terjadi ketika kita salah menafsirkan atau tidak memahami penyebab perilaku orang lain.
b)      Efek halo, yaitu kesalahan persepsi yang disebabkan karena salah mempersepsikan seseorang pada kesan pertama
c)      Stereotip, cara pandang terhadap suatu kelompok dimana cara pandang tersebut digunakan pada setiap kelompok tersebut. Kita memperoleh informasi dari pihak kedua maupun media, sehingga kita cenderung untuk menyesuaikan informasi tersebut agar sesuai dengan pemikiran kita.
d)     Prasangka, yakni sikap tidak adil terhadap seseorang atau suatu kelompok.
e)      Gegar budaya, suatu bentuk ketidak mampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan baru dan orang-orang baru.

0 comments:

Post a Comment

Footer

Footer
Footer

Text Widget

Copyright © Kumpulan Tugas Sekolah Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com